Welcome to My Website. I studied engineering but later became a journalist, who then "rewarded" me with a Master's degree in Finance & Accounting ... but in the last 10 years, I trained and shared COMMUNICATION skills - not about money, or building materials. I fell in love with this knowledge, then deepened it scientifically as a Master in Communication Science. Now, I teach from Interpersonal, Self-Concept, Creative Writing, Family Communication to Media Handling Skills in corporations, government, and campus. That is ... my life is full of surprises and unusual dynamics.To know more about me, please follow my FB&IG at Feby.Siahaan

FLORES OVERLAND AND ISLANDS HOPING (Komodo, Gili Laba, Kelor, Kanawa)

Tak hanya satu jalan ke Roma, apalagi ke Flores. :)

Awalnya kami memilih jalan/rute normal, yaitu Jakarta - Ende by flight. Lalu dari Ende lanjut kendaraan ke Moni untuk trekking ke Gunung Kelimutu.  Dari Kelimutu balik Ende, untuk kemudian by flight ke Labuan Bajo by Flight.

Apa daya, Gunung Raung meletus letus (jamak, soalnya berkali kali meletusnya) dan memuntahkan abu yang arah sebarannya terserah kemana angin membawa. Kadang ke timur, ke tenggara, ke barat, dan seterusnya.

Flight kami Jakarta - Ende diskedul akan transit di Bali, tapi karena Bali sedang ditutup bandaranya karena efek abu Gunugn Raung maka dialihkan ke Kupang.  Kirain sih, aman. Emang sih kaga ada abu di bandra Kupang *Lha wong jauhhhh banget dari Bali atau Gunung Raung*  Tapiiiiiiiii, pesawat (ukuran kecil) yang sejatinya membawa kami dari Kupang ke Ende (45 mins flight ajah) KOSONG. Semua masih tertahan di Bali sono.

Dan, inilah rute kami yang "baru", yang SAMA SEKALI, OUT OF PLAN alias di LUAR (luarnya jauhhhhh) RENCANA.

11 July 
Dari Jakarta kami menuju Bandara El Tari Kupang (sekitar 3 jam).  Setelah menyelesaikan proses refund dengan garuda untuk penerbangan Kupang - Ende dan Ende - Labuan Bajo (keesokan harinya), kami putuskan mencari penginapan di kota Kupang.  Tidak banyak pilihan hotel kelas "menengah" di Kupang. Akhirnya kami putuskan inap di Bib & Lang Hotel. Hotelnya baruuuww........dan nyaman. Posisinya dibelakang Katedral besar di kota Kupang.    Rate IDR 300K - IDR 350K.   Sebenarnya harga ini lumayan mahal kalo dibandingkan dengan fasilitasnya, soalnya sarapannya juga minim (roti bakar ama bubur yang rasanya rada aneh).




Dari hotel, temans monggo berjalan kaki melihat sekitar Kupang. Hotel ini tidak jauh juga dari laut (pantai) jadi bisa buat menghabiskan waktu. Yang menarik dari Kupang adalah.......relijius pisan euy. Dispanjang jalan banyak Salib-nya...trus angkot2nya sungguh spiritual he he.

12 July
Jam 8 pagi kami sudah brangkat ke Pelabuhan Bolok, Kupang. Ternyata loket dibuka jam 10 pagi, dan antrean jam 10 juga masih pendek. Tidak terlalu susah jadinya buat dapetin tiket VVIP IDR 154 ribu, untuk 4 penumpang.  Menjelang pukul 12 tepat, antrean mulai memanjang...mengular dan ruagn tunggu pelabuhan yang "apa adanya" mulai riuh.   Tapi teraturrr lhooooo......ga grasa grusuuuuu. Salut buat warga Flores yang sopan, dan teratur.......gada tuh yang teriak2 atau preman belagak belagak. We feel safe.


Jalur perjalanan KMP Ranaka dari Kupang ke Larantuka
Antrean masuk kekapal KMP Ranaka

Buat teman yang akan menggunakan KMP Pelni ke Flores dari Kupang, saya sarankan menyewa jasa PORTER dipelabuhan. Itu naik ke atas, tangganya cuma 60 cm doang kali lebarnya dan kita harus menaiki anak tangga lumayan "terjal".  Soalnya ruang penumpang di atas. Paling bawah adalah buat kendaraan (mobil, motor, barang), lalu naik satu lantai ke kelas ekonomi, lalu naik lagi menuju VIP.  Dengan jumlah penumpang ratusan gitu, desak desakan.....repot bangeddddd harus melewati pintu "jarum" itu sambil memanggul koper atawa ransel bekpek.

Perjalanan KMP Ranaka dari Kupang Larantuka akan ditempuh dalam waktu 16 jam. *segala drama bisa dibaca dibuku saya ke-3.....yang sedang saya susun hehehe*

July 13
Skitar pukul 2 pagi kami merapat ke Pelabuhan Larantuka. Supir kami, Longga dan rekannya Vicky sudah menunggu kami dipelabuhan dengan mobil Innova.  Badan rasanya udah luluh lantah 16 jam, tidur ala kadarnya dan perut bisa dibilang kosong sejak keberangkatan hingga subuh ini. But, hey....this is an adventure!! smangadddddddddddd.....

Dari larantuka, kami putuskan tancap gas (tak pake jeda brenti makan, sarapan dll). Time is clicking! besok pukul 10 pagi soalnya kami sudah harus tiba di Labuan Bajo untuk berlayar selama 3 hari.

Ini rute OVERLAND Flores yang kami tempuh.

Larantuka - Maumere  (istirahat untuk mandi dan bebersih): 6 jam.  Maumere ini kota kecil ya teman. Jadi cari hotel buat sekadar mandi, susyahhh. Hotel pertama, nawarin 350 rebub (tarif FULL day) walau saya udah setengah mampus njelasin buat numpang mandi sejam doang. Hotel kedua, hotel bekpek sih, tapi ga ngaruh....malah lebih parah lagi nge-charge Rp 175 rebub PER Orang. Jleb!!! Bapake Vicky akirnya nawarin biar dia aja yang bicaraa dengan hotel berikutnya. Ehh, lumayan...cuma dicharge Rp 175 rebub....yaaa gapapa deh. Sebenernya ini bukan hotel deh keknya. Kerna depannya kantur tur gitu (dibilang kantor juga kaga, cuma ada satu meja ama 1 PC). Tapi didalamnya ada kamar2 ala kadarnya...mungkin buat numpang ngaso nunggu kapal berlabuh atau begimana dah.

Maumere - Ende - Moni - Kelimutu: 3-4 Jam.




stair by stair....pura pura poto padahal sihhh...atur napasssssss hahahaha


Di Kelimutu, teman harus tracking kurang lebih 1,3km (PP jadi 2,6 km) dan menaiki ratusan anak tangga. Dua danau pertama sih bisa dilihat cuma dengan menaiki 90an anak tangga deh. Tapi untuk mencapai puncak kudu naik 233an anak tangga lagi. Tapi YOU MUST REACH the top, biar bisa ngelihat semua pemandangan.  Nah, waktu kami kesana itu matahari lagi genit genitnya, ya eyalaaa wong pukul 12.30an...tapiiiiiiii danaunya jadi jelassss dan keluar banget warnanya cong. Kerennnn....

MONI - ENDE - BAJAWA - RUTENG: 10 jam!!!!! gemprotttt. Mana jalannya naik turun. Tapi pemandangannya ciamikkkk punyaaa. Apalagi mendekati Bajawa........ada lintasan dimana sebelah kiri adalah lautannnnnnnn sodaraaaa.....jadi bak menyusuri pantai dengan mobil aja dah.

13 July
Kami tiba di Ruteng, ibukota Manggarai Barat pukul 00.30an.  SUNYIIIIIII!!!! asliiiii ini sunyi dan DINGINNNNNN alamakkkkkk. Itu jalanan (ditengah jalan, maupun pinggir jalan) GAK ada, catet GAK ada satu mahluk hidup pun yang keliaran. I feel like in those Quentin Tarantino's movie at sudden.  Mana udara tu kek berembun2 gitu karena kabut telah turun......brrrrrrrrr!! dinginnnnn.

And, guess what? kami tiba dihotel terbesar di Ruteng....dan di TOLAK. Sebenernya ga langsung ditolak sih, tapi setelah ada adu argumen. Lha, wong anehhh. Di meja depan (front desk) pegawenya aja pada adu argumen.   Mas yang astu bilang Rp 350 ribu....lha yang satu bilang Rp 450 ribu.  Dan dua duanya ngotot. Dimejanya sendiri sih ditulis Rp 350 ribu. Kami mensinyalir si mas belagu tau bahwa kami kelimpungan, karena TAK SATUPUN ada hotel yang masih buka.  Yup. Disini hotel bisa tutup sodara...kek toko hehehehe.  Interesting. Dan bukan cuma ditutup, itu hotel di GEMBOK. My o my.

Petualangan terus berlanjut. Setelah nyasar.....abis bingung ga ada panduan jalan, dan supir kami berdua itu tak membantu sama sekali karena (belakangan ketauan) matre! *tepatnya yang satu matre yang satu ketipu*

Seperti cerita Maria dan Yosep dimalam Natal, akhirnya ada juga satu hotel yang menerima kami. Setelah pake acara gedor gedor untuk kali kedua (kali pertama gada yang bangun).  Hotelnya sederhana, dua lantai dan dari papan gitu lantainya. Jadi berderit derit untuk setiap gerakan.....ciiittttttt....citttttt.  Namanya hotel RIMA, dijalan A.YANI.  Ini hotel keluarga....and they are just so sweet. Bapake, anake yang laki (SMA) dan anake yang perempuan. *peluk peluk*   Taripnya Rp 250 per malam.....ada 2 tempat tidur ukuran sedang. Langsung kami ambil.

Pagi, pukul 9 kami langsung tancap gas menuju L.Bajo dari Ruteng.  Oiya, ada sedikit drama. Supir lama emoh membawa kami ke L.Bajo. Seperti angkot aja kami di OPER ke mobil lain (Avanza) dengan supir baru. Ah, sebodo dah.....kami udah malas debat.

Harus diakui, salah satu hambatan pariwisata di Indonesia Timur kurang moncerr adalah biayanya yang selangit. Total biaya kami untuk trip 11 hari Flores overland, island hoping dan berakhir di Bali ini adalah sekitar Rp 9,5 juta per orang. Bayangin aja, untuk biaya overland, mengantarkan kami dari Larantuka ke Labuan Bajo totalnya Rp 5 juta. Ini lumayan murah karena sebelumnya kami ditawari Rp 6-6,5 juta. Yaaa, memang jauhhh sih jarak dan waktu tempuhnya....total hampir 24 jam dijalan, plus istirahat dll 7 jam. 

RUTENG - L.BAJO: 3.5-4 jam.

Pukul 12 lewat kami tiba di pelabuhan. Horeeeeeeee!!!! Pak Mat, yang punya kapal sudah menunggui kami. Maap Pak Matttttttt.....kami telattttttt. Tapi doi paham betul perjuangan kami.

"Wahh, luar biasa yaaa ibu, perjuangan buat lihat komodo yaa,"katanya menyambut kami denagn kagum (ehem, bole la didramatisir dikit).

And the trip begin.  Pulau Kanawa, Dan dilanjut Gili Laba (oh My God, the scene dari puncak Gili Laba ruarrr biasa) Tapi teman kudu trek, hike and sedikit climb untuk menuju puncak. Hati hati, makin ke atas, kemiringin makin terjal. Deket ke atas malah sudah hampir 90 derajat jadi kudu merambah kek spiderman.

Pulau Kanawa

Trek to Gili Laba





15 July
Rute pelayaran kami kali ini adalah ke Pulau Komodo, Pink Beach dan menginap di Pulau Padar.  Buat teman teman yang lagi "M" mohon tidak nekat ketemu Komodo ya. Itu serius lhooo....komodo ini sensitip pisannn. Ada bau2an dikit aja langsung meringsek!! hiiiiiiiiii. Oiya, ada pilihan trek diPUlau Komodo. Short trek 40 menit (tanpa daki), Medium trek (45 menit dengan sedikit daki) dan Long Trek (1 jam).

Nahhh, buat yang senang cebar ceburrrr......maka Pink Beach adalah kegembiraan tak terhingga hehehe. Monggo snorkel snorkelan...berenang2 atau kalau mau naik naik bukit, monggoooooo.

Malam hari kami merapat ke pulau padar. Beuu, makin malam makin kerasa ombaknya makin ganas. Saatnya Antimo mo mo obat anti mabok bok bok. Oiya, buat teman yang akan Live of Boat, sebaiknya membawa antiomo. Apalagi kalau angin dan cuaca lagi tidak baik seperti saat kami lagi kesana. Kalo cuman duduk aja sih gapapa, tapi kabin kamitu turun alias ketinggiannya sama (ato bahkan dibawah) permukaan laut. Alamak....puyeng dan perut diudek udek kalo lagi dikabin.

Living on Boat

Living on Boat

Pink Beach Flores

Beautiful Indonesia

Our Boat

Trekking Komodo Island, itu pohon palma dibelakang usianya 750 tahun lho. Pokoke di Pulau Komodo kita brasa mudaaa deh


Giant Lizard, Mini Dinosaurs

16 July

Hari terakhir kami habiskan di Pulau Kelor. Alamakkk...i wish dunia selebar daun kelor. Cakeppp pisan. Dan brasa private island....ga ada orang. Only us. Silahkan brenang dan snorkeling disini. Tapi hati hati, arusnya kalau udah siangan lumayan gedee... USE YOUR FIN biar bisa melawan tarikan arus.

Biaya perjalanan 3D2N Live on Boat ini adalah Rp 6,5 juta dibagi empat peserta. Jadi yaaa...Rp 1,6 jutaan per orang. Kapasitas kabin sendiri memang cuma 4 orang. Kalau jumlah peserta lebih besar, pak mat punya satu kapal lagi yang buat max 6 orang. Harganya ga Rp 6,5 juta lagi kalau itu. Mungkin sekitar Rp 8 jutaan. Monggo ditanya langsung ke Pak Mat, at 0821 457 04054.

Harap dicatat, Di Labuan Bajo sinyal paling greng adalah TELKOMSEL dan turunannya. Jadi temans silahkan ganti kartu dulu kalau memang blum pake telkozzzeeeellll yeeeee.  Tak perlu bawa cemilan ke perahu kalau malas. Pertama, makanan melimpah ruah koqqq. Sarapan, Makan Siang, Makan malam plus snek sore adaaaa. Tapi kalau mau boleh, tapi ga usah la banyak2.....kaga bakal selera juga kalau uda ditengah lautan indah begini. Maunya mandang, melamun, nyebur dan maen aerrrr. Trust me.


imagine wake up everymorning with this view

Pulau Kelor our last stop before back to Bajo

lapar apa marukkk

me and our BOAT. Don't JUDGE the boat by it's size..........it's a tiger!!! ;)

Pulau Kelor



Untuk penginapan di Labuan Bajo, kami menginap di L Bajo Hotel Komodo. Cuma 5 menit nit nit dari erport by car. Hotelnya baruuuuuwwwwww. Dibawahnya ada supermarket jugaaa. Recommended. Harganya juga ga mahal....cuma Rp 300 rebub.

Happy Travelling.