Welcome to My Website. I studied engineering but later became a journalist, who then "rewarded" me with a Master's degree in Finance & Accounting ... but in the last 10 years, I trained and shared COMMUNICATION skills - not about money, or building materials. I fell in love with this knowledge, then deepened it scientifically as a Master in Communication Science. Now, I teach from Interpersonal, Self-Concept, Creative Writing, Family Communication to Media Handling Skills in corporations, government, and campus. That is ... my life is full of surprises and unusual dynamics.To know more about me, please follow my FB&IG at Feby.Siahaan

KINGSMAN - Gabungan Kill Bill, Matrix, The New Avenger dan BOND yang LAYAK TONTON



Ini film gabungan KILL BILL, Matrix Reloaded, The New Avenger (bukan TNA yang kartun lho…yang serial televise dengan nama jagoannya John Steed) dan tentu saja BOND 007. Kenapa begitu? karena salah satu tokoh banditnya adalah wanita sadisss mirip Uma Thurman di KillBill. Gerakan duelnya mengkopi Matrix……style para jagoannya (senjata payung, topi, jas “English gentlemen” ala serial lawas The New Avenger……dan isu spionase internasional ala BOND. All in one.

Ceritanya sih klasik, tentang mata-mata gitu. Tapi digarap kocak, kocak ala ‘inggris’ bukan hollywood. Pelem ini kek menggarisbawahi banget bahwa kalo mata matanya pelem inggris tuu bedaa….ama ala Amrik. Kalau mata mata inggris adalah seorang jentelmen. Tutur kata, gesture, manner, polesan rambut sampe suit/stelan bajunya pun kudu dijahit. Bukan buatan. Beda dengan mata mata ala Amrik yang kasual, berjins dan kadang butut kek si James Bourn di Bourne Identity.

Alkisah Garry "Eggsy" Unwin (Taron Egerton) adalah anak dari seorang agen Kingsman (agent international yang dibiayai dari duitnya orang orang tajir sedunia).  Sepeningal bapaknya, Eggsy tinggal bersama ibu dan adiknya yagn balita. Remaja 18 tahunan ini sebenarnya berbakat, juara senam,  juara kelas dan segudang prestasi. Tapi saat ibunya yang kesepian kemudian berhubungan dengan Dean, seorang kepala preman dikawasan London Selatan yang agak ‘bronx’, hidupnya jadi carut marut. Jadi anak jalanan yang suka mencuri.

Ternyata, usut punya usut bapaknya meninggal dalam tugas karena menyelamatkan rekannya sesama agen Kingsman, bernama Harry Hart (Collin Firth). Harry yang merasa berhutang budi merasa wajib ‘memelihara’ dan mengangkat drajat Eggsy dengan cara memasukkannya dalam program pencarian "the new  Lancelot", program rekrutmen mencari calon agen Kingsman yang baru.  



 Ada 7 orang yang diikutkan. Satu persatu gugur, hingga menyisakan Eggsy dan Knox, seorang wanita yang sedari awal selalu membela Eggsy kalau dihina oleh kandidat2 lain yang notabene turunan kaum feodal inggris.

Nah, disini plot Kingsman berbeda dengan film mata mata Amrik pada umumnya. Kalau film holywood bisa ditebak, pasti  Eggsy akan pacaran sama Knox……trus Eggsy jadi The Lancelot.   Tet tot! Salah. Ternyata Knox lah sang agen terpilih. Ia lah the next Lancelot.  Sementara Eggsy dianggap tak bernyali karena tak mampu menembak seekor anjing puppy pada tes pamuncak.

Selesaikah film? Tidak. Walau gagal jadi 'Lancelot' toh Eggsy tetap berperan penting hingga akhir film.

Sedari awal  ada satu sosok lagi yang dimunculkan yaitu Valentine. Seorang kaya raya, biliunair yang sangat “peduli lingkungan”. Ia sadar, dunia akan makin tua dan “sakit”.  Dunia dengan alamnya yang makin tergerus polusi, efek rumah kaca dll akan segara hancur jika populasi dunia TIDAK DIKURANGI secara drastic. Tapi bagaimana caranya melakukan itu? 

Ding dong. Ide sang bandit unik sangat luar biasa. Ia meluncurkan produk sim card baru yang dapat dipakai tidak saja untuk telepon, tapi juga browsing dengan biaya GRATIS seumur hidup. Siapa yang tak tergiur? Maka miliaran penduduk dunia berebut memiliki dan memakai SIM CARD biadab ini. Mereka tak sadar bahwa kendali ada ditangan Valentine atas semua pemakai sim card tersebut. Karena, ia telah memasukkan “pesan” pada frekwensi tertentu yang dapat merubah/mempengaruhi system saraf pemakai menjadi sosok yagn agresif dan destruktif.  Yang perlu dilakukan hanya memutar kontrol frekwensi…….maka manusia mulai membunuhi satu dengan yang lain.

Sementara, orang orang pilihan atau yang ia sebut “The Chosen Population”  yakni orang pintar, orang kaya dan semua kategori yang disebut ‘bibit unggul’ telah ditanami chip dilehernya. Chip ini akan membuat mereka KEBAL terhadap frekwensi agresif yang bisa disetting oleh Valentine dari mesin utama.

Oiya, Valentine yang unik karena selalu berpakaian ala rapper ato penyanyi hip hop ini punya asisten, Gazelle (Sofia Boutell), yg mirip2 Uma Thurman di Kill Bill. Mahir pisan ciattt ciatttttt….dan memotong motong orang dengan kaki palsunya yang berbentuk pisah lengkung itu. Wuihhhh…darah kemana mana. 

Bagian yang menarik adalah endingnya. Eggsy dan Knox harus berjibaku menyelamatkan dunia dari kegilaan Valentine, dan keserakahan para “the chosen population”. Terakhir, bukannya selamat, yang ada semua the chosen population malah terpenggal kepalanya akibat chip tertanam dileher pada meledak semua. Menarik karena kepala yang terbang dari badan dianimasika jadi mirip ledakan kembang api…diiringi lagu GIVE IT UP by KC and The Sunshine hahahahahahaha…… such a comical!  

Kesimpulan: film ini LAYAK DITONTON. Segar dan menghibur. Plotnya juga tidak kacangan seperti film mata mata yang berseliweran sebelumnya.

Pelem Enggress emang keren dah.


The Imitation Game (Movie Review) - based on true story


Sometimes it is the very people who no one imagines anything of, who do the things that no one can imagine.”

 Ini kata kata keramat yang selalu diucapkan dan terngiang ditelinga Alan Turing.

Ia mengucapkannya pada dirinya sendiri, juga pada tunangannya yang juga jagoan matematika (Joan Clarke) saat wanita ini nyaris putus asa. Sayang, kepahitan hidup Alan terlalu bertubi tubi hingga akhirnya ia mengakhiri hidupnya diusia yang relatif muda, 41 tahun.  Ia bunuh diri tidak lama setelah ia menciptakan sebuah ‘mesin yang memenangkan Inggris dan sekutu atas Jerman’. 

Mesin ini juga yang puluhan tahun kemudian merubah peradaban dunia lewat sebuah benda bernama: KOMPUTER.

*
Alan turing memang orang yang terbuang. Ia seorang anak nerd, pintar, tapi secluded dan dibully habis habisan oleh teman teman sekolahnya. Ia mengalami kekerasan sejak dini.

Do you know why people love violance?” katanya suatu ketika kepada Hugh, teman sepenelitiannya yang menghajar mukanya sampai babak belur karena marah.

Hugh hanya diam.

Cause it feels good,”kata Alan dengan bibir pecah, berdarah-darah.

Human finds violence deeply satisfying. But remove satisfaction, than the act becomes...hollow.

Mungkin itu sebabnya ia selalu dingin saat menghadapi kekerasan, untuk mencegah lawannya merasakan kepuasan....agar lawannya merasa 'kosong'.

*
IMITATION GAME adalah Film Inggris bersetting Perang Dunia ke-2. Alkisah setiap pesan serangan Jerman terhadap negara lawan selalu dikirimkan dalam sebuah kode kode yang TAK TERPECAHKAN. Inggris, dan dinas intelijennya, MI6 (yang ternyata adalah riil dan tidak bual2an ala James Bond hehe) mulai pusing tujuh keliling. Tim enkripsinya gagal mengartikan kode kode Nazi. Kapal kapal selam, kapal perang dan pesawat tempur Inggris dan sekutu dibabat habis oleh Jerman.

Amerika, Rusia, Prancis, semua gagal membongkar (cracking) kode Jerman yang dihasilkan dari sebuah mesin bernama: Enigma. Hingga suatu hari muncullah Alan Turing (Benedict Cumberbatch). Alumni Cambridge, yang diusianya ke-24 menulis sebuah paper yang menghentak dunia: On Computable Numbers. 

Ia tak punya ambisi dan kecintaan lain selain MATEMATIKA.

Interpersonal skillnya parah, bicaranya sedikit gagap dan tak punya sense of humor…hingga awalnya ia kurang disukai oleh tim intinya juga atasannya, Commander Denniston. Kepahitan masa kecil hingga remaja membuat kata kata yang keluar dari bibir Alan adalah sebuah kesinisan dan sarkasme. 
Satu satunya yang dicintai Alan adalah Christopher, nama yang ia berikan bagi mesin yang dengan tekun ia bangun dan ciptakan untuk meng-enkrip semua kode rahasia Nazi. Cara kerja mesin ini yang kemudian diadapt oleh para ilmuwan untuk mengembangkan komputer.   Kecintaannya pada mesin yang setara kepintaran otak manusia itu adalah personifikasi cintanya pada teman sekolahnya saat remaja, seorang pria bernama Christopher, yang selalu menyelamatkan Alan dari bulan bulanan remaja kurang ajar.  Namun Christopher, teman dan cinta satu-satunya itu meninggal tragis karena TBC semasa mereka masih disekolah. 

Alan berhasil membawa Inggris dan Sekutu memenangkan pertarungan demi pertarungan. Termasuk pertempuran Normandy yang wahid itu. 

Sayang, air susu dibalas air tuba. Dimasa itu, homoseksualitas adalah sebuah kejahatan. Maka prestasi Alan memenangkan perang dibalas oleh pemerintah dengan sebuah hukuman suntikan hormon selama setahun penuh. (sebenarnya ia diberi 2 pilihan untuk 'kejahatannya': dipenjara 2 tahun, atau diberi suntikan hormon setahun penuh. Ia pilih yang kedua). Alhasil, badannya tremor,dan setiap hari mengalami kegelisahan yang luar biasa……. 

Kisahnya dengan Joan, tunangan yang sebenarnya tak pernah ingin dikawininya itu, pun kandas juga. Dialog Joan dan Turing, saat ia 'coming out' sekaligus memutuskan tali pertunangan adalah klimaks film sekaligus antiklimaks kehidupan Turing sesungguhnya. 

Joan yang awalnya terkaget dengan pengakuan Turing, toh mengaku tak ingin menyudahi pertunangan itu. 

So what? I had my suspicions. I always did. But we’re not like other people. We love each other in our own way,and we can still live the life together that we want. You won’t be the perfect husband? I can promise you I harboured no intention of being the perfect wife. I’ll not be fixing your lamb all day awaiting your return from the office, will I? I’ll work. 

Turing tetap menolak, dan bersikukuh ia tak pernah peduli pada Joan.

Joan menangis, kecewa dan meradang. "You are a monster," katanya meninggalkan Turing mematung, terdiam dengan mata berkaca kaca karena sesungguhnya ia mengasihi Joan dengan caranya sendiri.

 Putus asa, Alan Turing akhirnya mencabut nyawanya sendiri.

*
 Film ini beredar tak berselang lama setelah The Amerikan Sniper.  Keduanya bersetting perang, dan jagoannya sama sama mati dengan cara tak wajar.  Jika Anda adalah pencinta film, menarik membandingkan skenario dan permainan kedua actor pemeran utamanya: head to head.

Saya? Saya lebih memilih Benedict dan TIG dibanding Bradley Cooper pada American Sniper.  Karakter Turing yang brilliant, terluka, sendiri dan kesepian tapi antisocial bisa ditampilkan oleh Benedict. Film ini juga APA ADANYA, tidak memuja muja Inggris sebagaimana American Sniper memuja Amerika. Kita menjadi tau bahwa pemerintah Inggris, pada perang dunia ke-2 ini, dengan menggunakan mesin Christopher telah menjadi ‘tuhan’ dalam menentukan kapal mana yang dibiarkan dibom oleh Jerman, mana yang diselamatkan…..tentang bagaimana MI6 memelihara ‘mata mata Soviet’ demi menyetir Stalin, dan seterusnya.

Rekomendasi: layak tonton, tapi harus konsen…soale lumayan mikir.



Sometimes, you just need to skip ONE cup of “STARxxxx” to save life.



Teman pernah dengar ada anak SMP yang gantung diri, karena kecewa harus berhenti sekolah. Ini kejadian beberapa bulan lalu yang saya baca dimedia online.  Dari judulnya saya tau, dia berhenti sekolah karena menunggak bayar SPP. Awalnya saya pikir tunggakannya berjuta, atau paling tidak ratusan ribu.*mungkin saya sudah terimbas waham ‘mahalnya’ uang sekolah SMP swasta/internasional diibu kota ini*

But, you know what….. tunggakannya hanya Rp 80 ribu!

Hari itu, dan hingga kini (dan mungkin selamanya) saya berjanji sebisa dan se-kemampuan saya, akan membantu anak anak yang tidak mampu untuk tetap bersekolah.  

Itu sebabnya, saya sambut cepat tawaran seorang kawan untuk menjadi orang tua asuh (kakak asuh kali yaaa….hehe, kan saya masih beliaa :D) buat beberapa anak sekolah yang nasibnya tak seberuntung saya (dan mungkin Anda). Diantara mereka ada yang ibunya hanya buruh cuci, ada yang terbuang oleh kemiskinan, ada yang anak buruh tani, dan seterusnya.

Saya menjadi salah satu donator di yayasan Anak Anak Terang. Bukan karena saya berlimpah ruah. Simply karena saya tau, siapa sesungguhnya pemilik harta/uang/asset yang sedang dititipkan kesaya.
Memang, yayasan yang berdiri sejak 2002 ini dikelola oleh beberapa anak muda penggiat gereja Katolik. Dan saya sendiri bukan Katolik. Ah, tapi saya tak peduli. Agama dan denominasi tak boleh menghalangi anak anak itu untuk sekolah.  Lagipula, anak anak yang masuk list yayasan ini lintas agama dan budaya.

*

Tadi pagi saya dengar bahwa PER HARI ini, ada 100-an anak yang akan PUTUS sekolah, jika dalam dua hari ini tidak ada orang yang bersedia menjadi donator mereka.

Anda tidak akan berkorban banyak, hanya Rp 65 ribu – Rp 100 ribu/anak/bulan untuk biaya SPP mereka. 

Buat kita, orang ibukota…..uang segitu setara dengan melewatkan one cup of starxxxk and its delicious cake.  You’ll never know…dipelosok sana, it cost a life of a desperate teenager.

No more anak gantung diri karena tidak bayar SPP.

I ask you, or maybe your teenage kid.....to start caring and helping others. 

KLIK:
www.anakanakterang.web.id. SIGN UP as a donatur at www.sianas.aat.or.id
or read their story on facebook:  ID:  Anak Anak Terang
More detail about yayasan Anak Anak Terang: www.aat.or.id


AMERICAN SNIPER (movie review) - Pilm Box Office Mbasi & berat sebelah

Sejujurnya sih saya kecewa dengan film ini. Mungkin karena ekspektasinya uda tinggi, setelah membaca cerita cerita soal meninggalnya si jagoan sniper US, yang konon paling jago dalam sejarah Navy Seal sepanjang masa.  Trus bahwa bokapnya Chris yang beneran, sempet mengancam sang sutradara Clint Eastwood dan aktor Bradley Cooper......."kalo sampe ini film melenceng dan malah mempermalukan anak ku, kuhajar kalian" - begitu kira kira ancamannya kalo ditranslate ke bahasa (sebagaimana saya baca diinternet).

Ah, ternyata ini pelem BORING.



*film ini menceritakan tentang Chris Kyle, kehidupannya hingga akhirnya dia masuk dan menjadi anggota NAVY SEAL, dan ditugaskan di Irak sebagai sniper. Konon ia menewaskan 160 orang (tertinggi sepanjang sejarah per-sniperan USA) dengan se-kali tembak saja. Dor! dead! Sebagaimana film drama, tentu ada kisah kasihnya dengan sang istri Taya. Tapi lebih fokus pada pergulatan batinnya menembak orang, dan kegalauannya antara membela kepentingan negara dan memenuhi keinginan istri dan dua anaknya yang masih bocah,......supaya pulang dan menjadi 'bapak rumah tangga'.

Begitulah.

- Sebagaimana pelem perang Amrik, pelem inipun lagi lagi kek menempatkan Amrik seperti negara korban (korban kekejaman teroris), adalah negara paling baik didunia dan layak dibela.........heroik basilah.
Memang sihhhhhh....ada 1-2 dialog dimana orang mempertanyakan keheroikan Amrik....misalnya pas si Chris pertama kali bertemu istrinya dibar. Awalnya si Taya (nama bini'e) ngoceh2 soal tentara...yang intinya merasa benar bla bla. Cuma 1-2 kalimat. Tapiiiiiiiiiiiiiiii...jawaban si Chris puanjang lebar, trus kelihatan bangetlah....kalo istilah jurnalistiknya "ga balance". Isinya memuja2 Amrik. Bosan.

- konflik antara US dan Irak juga ga balance. Terlalu pro Amrik. Keknya orang irak bandit semua... dan tentara amrik, baek2 semua.

- Dari segi dor dar dor, pelem ini juga ga ada apa2nya. Jauh lebih seru Bourne Identity dan Bourne series lain....

- Dari segi akting, Bradley cooper juga biasa biasa aja. Biasa banget malah. Saya ngga bisa menangkap karakter si Chris yang asli itu seperti apa, dalam permainan si Bradley C. Orang yang sensitif gah, pemarah kah, bodoh, cerdas.....atau apaan. 

Kesimpulan: Pelem ini ga layak tonton. Dan ngga ngerti kenapa di Amerika jadi box office berminggu minggu.