Welcome to My Website. I studied engineering but later became a journalist, who then "rewarded" me with a Master's degree in Finance & Accounting ... but in the last 10 years, I trained and shared COMMUNICATION skills - not about money, or building materials. I fell in love with this knowledge, then deepened it scientifically as a Master in Communication Science. Now, I teach from Interpersonal, Self-Concept, Creative Writing, Family Communication to Media Handling Skills in corporations, government, and campus. That is ... my life is full of surprises and unusual dynamics.To know more about me, please follow my FB&IG at Feby.Siahaan

Road Trip 6D5N 4Penjuru Sumba IDR 4.9Juta (Bag 1/4)

Day 1

RUTE:
BERANGKAT:  JAKARTA - BALI - WAINGAPU (SUMBA TIMUR)
ROAD TRIP:  Sumba Timur - Tengah - Barat Daya (arah selatan) - Utara - Barat
PULANG:  TAMBOLAKA Airport/SUMBA BARAT - Denpasar - Jakarta  
========== ============= ================= =========

Dari jakarta kami mengambil flight pertama,  Lion pukul 04.30 pagi menuju Denpasar.  Soalnya dr Dps,  kami harus lanjut Wings Air menuju Waingapu pukul 9.50 WITA.  Takutnya kalau naik Lion pukul 5 atau 6, lalu kena delay..... walahhhh berabe.  Secara flight dr Dps ke Waingapu cuma sekali aje.  

Pukul 7.30 WITA kami tiba di Bali.  Secara bangunnya td jam 2 subuh dan ga sempat sarapan,  begitu landing langsung ngisi perut.  oiya,  secara Lion dan Wings adalah satu perusahaan... jd koper kaga usa diambil or dipindah pas di bali.  uda di transfer lgs oleh Lion ke Wings.
puji Tuhan,  Wings kaga delayy sodarahhh.  Penerbangan bali waingapu berdurasi 2 jam.  hahahaha.. lumayan lama,  ldhal koq keknya deket.  Ternyata kerna kami naek pesawat yg ada baling2nya.... ga secepat boeing ataua jumbo jet wkwkwkwkw

Pukul 12 tiba di bandara Umbu xxxx.  Pak Driver Domi dan Gun sudah menanti.  Kami mnggunakan 2 mbl inno va utk ber8. Sewa mbl perhari 850 ribu all in ama driver dan BBM.

Selesai mengisi perut, kami check dl di hotel morinda.  ini Hotel agak ke pinggir tp viewnya makjleb.  lokasi diapit sabana sabana dan pebukitan. Rate sekitar 650-700 ribu per malam incl breakfast.  Rekomen banget buat yg mau petualang kerna kaga dapat sinyalll sama sekalii. 
terasnya uhuyy,  berlantai kayu dan menghadap ke sabana.  Dilereng sebelah bawah hotel,  ada sungai mengalir.... ahiwww.

Selesai check in, dan mencuci muka kami mluncur ke bukit persaudaraan atau mau hau.  ini utk sight seeing. lalu ke bukit salib. dibanding Mau Hau, sabana salib ini lebih dramatis.... kalau mau berleha leha,  bawa tikerr ama minan dingin ke sini.  Asoyyyyyy

Hari Pertama kami tutup dengan pantai Warakiri. 
Day 1:   Bukit Persaudaraan, Bukit Salib, Pantai Waikiri for sunset
 

Ada Apa Dengan Amerikah?

Sejak petualangan keliling pelosok2 Yunnan tahun lalu, saya menjadi teramat sangat tertarik dengan Negeri China. Feeling saya, China (dan dua negeri itu: Rusia & Israel) yang akan jadi next super power di planet ini.

Adapun Trump, sejak masa kampanye dan awal pemerintahan, keknya bencinya udah membatin amat sama China. Jangan heran, lha wong penasehat ekonominya Trump itu kan Prof Peter Navarro .... penulis "Death by China" - yang level kebenciannya pada sepak terjang China di dunia perdagangan, sama dengan Trunk. Buat mereka berdua: China curang ini itu, ini itu, ini itu dst.

MAKA, ketika Trump minggu lalu berbalik 180 derajat, dan bilang Trading Gap bukan salah China, tapi salah Amerikah...saya pun tertawa terkikik kikik tanpa suara (Ga boleh berisik, soalnya baca beritanya, saat di kelas, sembari nunggu peserta mengerjakan tugas hehe).

Bisa jadi Trump keblinger kebanyakan makan dimsum dan mie pangsit. Atau, akhirnya dia sadar bahwa "The Sleeping Dragon" (istilah yang saya kutip dari buku ke-3 sayah sendere)..........sudah bangun dari tidur yang panjang dan mau menelan bulat-bulat Paman Sam. Atau, alasan lain.

Wajar kalau Trump dag-dig-dug. Sejak dia jadi presiden, kebijakan politik maupun ekonomi Amerika seperti 'maju kena, mundur kena'.  Banyak janji janji dan orasi politiknya yang berapi-api keok, pas sudah dilantik.  Pas kampanye sangarrrrrrrrr, begitu menjabat baru nyadar ternyata jadi presiden tak semudah memimpikannya.

Sementara Xi Jinping, keknya makin kokoh aja kekuasaannya. Apalagi akhir bulan lalu, buah pikirnya di jadiin butir butir konstitusiii sodara-sodara.  Most likely orang ini bakal dipilih lagi keknya jadi presiden periode ke dua.

Uhuyyyyyy. The show just begin....

Pendakian Gn Prau Bagi Pemula (bag 2 Tamat)

(lanjutan)

Minggu pagi,  pukul 5 teng kami meninggalkan hotel menuju posko pendakian Patak Banteng. Langit sudah mulai terang.  Saat tiba di posko,  kosyong blas.  Petugas ternyata sudah istirohat setelah dari tengah malam sibuk mendata para pendaki. Tapi setelah diteriaki.... "bangunnnnn pakkk".... Ia pun bangkit juga.

"jam segini sudah kesiangan.. " katanya yg kami respon dengan cengar cengir.  Setelah bayar 10 ribu per orang... Cusss!!!!  Brangkat.

Tantangan pertama: Anak tangga.  Orang menyebutnya 1000 anak tangga,  walau ga sampe segitu jumlahnya.  Tapi pegelnya mungkin sama.  Sekitar 200 an anak tangga.  Not bad for warming up.

Tantangan selanjutnya... Tanjakan berlantaikan batu conblock hingga posko 1. Kemiringan 30-45 derajat.  Mulai dah napas tersengal.  Tiap 10-15 minit saya berhenti,  mengatur napas.  Tips,  jangan lupa saat atur napas balikkan badan sehingga menatap ke bawah.  Konon untuk mengikuti gravitasi dan mempercepat detak nadi normal kembali.  It works sih.

Setengah jam huh hoh huh hoh,  sampe dah di pos 1 namanya SIKUT DEWO. 

Menuju pos 2, trek berubah dr batu buatan ke tanah pebukitan.  Kemiringan bervariasi 30 - 50 derajat.  Tapi masih manusiawi karena dibeberapa ruas disediakan tali baja tuk pegangan di lereng bukit.  Angin lumayan kencang pagi itu.  Belakangan diberitahu pendaki lain,  di puncak ada badai angin. Di pos 2 - Canggal Walangan - temans bs berehat sambil mengunyah atau buang air.  Soalnya pos 2 ada satu warung kecil,  menjual pop mie dan teh juga semangga dan gorengan.

Tanjakan menuju pos 3, mulai tak manusiawi hahahahaha. Tanjakan makin terjal hingga 60-70 derajat kemiringan dan injakan kaki adalah akar akar pohon yang menjalar ke sana sini.  Undakan/injakan ada yg setinggi satu anak tangga.... Dua,  bahkan tiga sekaligus.  Utk yg terakhir ini mau tak mau tangan pun ikut maen,  untuk manjat ala spidermen.  Setelah ngos ngosan sejam (dari pos 2) tiba juga di posko 3 yang namanya POS CACINGAN.

Nah,  penderitaan sesungguhnya adalah dr pos 3 menuju puncak.  Ituah kemiringan 40-85 derajat keles.  Belum lagi treknya makin kecil dan harus gantian dengan pendaki yang turun.  Weleh weleh.

Mulai dr pos 3 hingga puncak,  temans hrs pintar2 atur napas. Kalau saya iramanya kanan-kiri-kanan trus stop 2 detik lalu kanan kiri kanan stop dst.  

Setelah 3,5 jam nonnn stop mendaki akhirnya sampe jugaaaa di pos 4 Plawangan sekaligus puncak dan camp area gn prau.

Yeayyyyyyyy.  Puncak prau berbentuk sabana luass.... Yg bs diisi hingga 1000 tenda.  Sebelah kiri camp ada yang disebut Padang Sabana Lonte Sore (dont ask me why!!!!) lalu ke arah barat lautnya ada bukit teletubbies.

Saran saya: kalau naik lewat Patak Banteng,  turunnya lewat Dieng aja.  Tidak terlalu terjal,  walau lebih jauh dikit.  Jangan kaya gitu,  uda PP ehhhg blagu turunnya lewat patak banteng. Maka jadilah kita kakinya pegal tingkat dewa hingga semenggu ke depan.

Jangan lupa bawa minum,  krn tak ada sumber mata air di atas.  Air adalah nyawa.

Selamat mendaki.