Welcome to My Website. I studied engineering but later became a journalist, who then "rewarded" me with a Master's degree in Finance & Accounting ... but in the last 10 years, I trained and shared COMMUNICATION skills - not about money, or building materials. I fell in love with this knowledge, then deepened it scientifically as a Master in Communication Science. Now, I teach from Interpersonal, Self-Concept, Creative Writing, Family Communication to Media Handling Skills in corporations, government, and campus. That is ... my life is full of surprises and unusual dynamics.To know more about me, please follow my FB&IG at Feby.Siahaan

Di Era Digital ini Writing Skill is a M U S T

Semua orang sekarang ini adalah Content Creator, bagi dirinya, atau bagi institusi dimana ia bekerja. Menulis, semua orang mungkin bisa. Tapi, menulis yang baik? Menulis kreatif yang baik? Menulis Opini yang baik? Atau, menulis berita yang baik......is totally a different skill.

KONTEKS ADALAH KOENTJI!

 Konteks adalah salah satu hal yang hilang dalam komunikasi era digital ini. Apalagi sebagian orang menggunakan WhatsApp (Texting) dalam bertukar pesan, informasi, bahkan perasaan. Menemukan defenisi yang PAS bagi Konteks, sulit juga. Yang pasti ia adalah hal hal eksternal (environment diluar pesan) yang akan mempengaruhi makna dari sebuah pesan saat diterima oleh Audiens.

Ada 3 konteks dalam komunikasi: Konteks Fisik --- seperti suasana. Paling gampang tentunya, saat orang bercanda dalam sebuah ruang ibadah yang khusus. Ga sesuai konteks kan? Atau pakai baju renang nonton konser.  Kedua, Konteks Sementara (Temporal Context) - yaitu ekspektasi yang ada pada seseorang atas sebuah pesan, yang dipengaruhi oleh pengalaman masa lalunya.  Misal seseorang yang baru kehilangan orang tua, lalu tiba tiba di ajak untuk melayat ke rumah teman sekantor yang baru saja kehilangan ayahnya. Besar kemungkinan ia akan menolak. Bukan karena sombong, tapi konteksnya...ia baru berkabung. Ketiga, konteks Sosial Psikologi. Artinya begini, secara psikologi bisa saja Anda sedang marah.....tapi mungkin saat diminta menjadi MC dalam sebuah acara pernikahan maka emosi/PSIKOLOGI Anda harus disesuaikan dengan konteks.