Welcome to My Website. I studied engineering but later became a journalist, who then "rewarded" me with a Master's degree in Finance & Accounting ... but in the last 10 years, I trained and shared COMMUNICATION skills - not about money, or building materials. I fell in love with this knowledge, then deepened it scientifically as a Master in Communication Science. Now, I teach from Interpersonal, Self-Concept, Creative Writing, Family Communication to Media Handling Skills in corporations, government, and campus. That is ... my life is full of surprises and unusual dynamics.To know more about me, please follow my FB&IG at Feby.Siahaan

Owalaaa Hutan Kota Srengseng

Sabtu pagi....mumpung ngga kuliahh, olahraga dunkkkkk.

Jalur sepedahh hari ini adalah apt - sport club - keliling2.

Dari apartemen ke tempat gym lumayan nanjak ternyata. Yaaah itung2 pemanasan dehhh. Salahnya ogut tadi pas brangkat perut masih kosyonggg. Sempet BAB 2 kali pulaa...makin kosyong deh. Pantesann abis latihan alat, agak2 semaputtt. Untung Alfamart didepan tempat olahraga uda buka, jadi bisa jajan sedikit.

Setelah segeran, tancappp....eh, maksudnya gowesss berlanjut. Kebetulan ogut belum pernah melalui jalur jalan inspeksi Kali Pesanggarahan yang keknya kalo pagi banyak orang jalan pagi. So, what am I waiting for....langsung sepeda diarahkan ke sono.

Surpriseeee........ternyataaaa ini jalan tembus ke bagian belakang Hutan Kota Srengseng lhooooo...wawwwww.  Langsung semangat ogutttt melipir masuk.  Tapiiiii, baru juga jalan 5 menit, keknya kaga enak benerr suasanya. Ihhh, jorok...tak terurus. Kumuh. Itu ada kek sungai? apa empang? apa kolam? ga jelas dehh...pokoknya kering tak kering gitu.......banyak sampah. Trus ada rawa2 yang kaga heran juga gw kalo tiba tiba ada ular nongok. Petokkkkk!!!! *hahahaha petok mah ayammmm yeeee*

Trus pohon pohonnya juga kek semrawut gitu sih? Kek orang yang rambutnya gondrong tapi semrawut gitu lhooo....malesss.

Tulung ya pak walikotaaaa jakarta barattt...ini mahh bukan buat olahraga, buat mesum cocoknyaaa.

Dibenerinnnnnn dongggg hutan kotanya. Kan jarang2 ada hutan kota di Jakartaaaaaaaa

-- gambar menyusul --

Segini dulu laporannya ya.

Tengkyuuh pisan.

Level of Relationship

Ada 3 Jenis Teman:

1. Teman yang kau tau dia ada....tapi kalau dia TAK ada pun kau tak peduli. 
 Emmm....yaaaaa misalnya temen sekantor deh. Ato mungkin temen nongkrong...... kalo semisal dia ga gabung, paling cuma sekedar nanya  "Ehh, si badudu/badidi mana?"   atau   "Lho, si Anu/Ani udah resign yaaa?"  >>>> tapi ya udahhh, sekedar konfirmasi doang. Kaga feel LOST juga kelessss.

2. Teman yang kau tau dia ada....dan kalau dia tak ada, kau langsung mencari cari. Kalau telponnya rusak pun kau yang akan susah, karena jadi tak bisa saling menghubungi. Bila perlu bakal nyantroni ke rumah. 
"Yaaa ampunn, kau ni kemanaa aja sih? udah seharian kuhubungi ratusan kaliiiiiii"  >>> tuhh, dicariin kan? Kalo teman yang cuma masuk kategori satu paling berusaha hubungi 2 kali; kalo ga bisa connect ya wes!

3. Teman kau tak tau dia ada, jadi kalau dia tak ada pun ya kau pasti tak peduli. Ini sering notice kalau misalnya ada reunian, trus tiba:

"Lhoooo, koq elu ada disini? Elu bukannya klien perusahaan gue ya?? Oooo...elu di SMA XX jugaaaa.. ya amploppppp....semol world yaaaa" >>> tuhh kan? ga mudeng kan kalo kalian sebenernya dulu pernah temenan satu sekolah he he he.

Sebagai catatan:
Definisi teman yang saya maksud diatas, ternyata TIDAK...sekali lagi T-I-D-A-K terbatas pada hubungan NON blood relationshop saja. Karena, kategorisasi diatas juga berlaku lho bagi relasi yang berbasis intimacy seperti persodaraan, atau percintrongan (#1 dan #2).

Mungkin temans akan bertanya...hah? masa ada orang ga mudeng kalo mereka sodaraan (seperti #3). Eitssss...bisa jadi.  Kalo sodara dari ring-1 (kandung, sepupu kandung, dll) mungkin ga mungkin....tapi bisa ajeee ternyata yang bersangkutan adalah cucu pertama dari istri kedua adek dari paman pihak ibu (hehee..pusing kan?). But it happend.

Okeh...sekian dulu coret coret saja pagi ini.

Intinya adalah: Human give WEIGHT to one another!

tulisan ini adalah personal opini dari penulis/pemilik blog

Travel to East Indonesia: Apa Benar Mahal???

Memang!

Memang (awalnya saya pikir) travel ke Indonesia Timur (dan Tengah) itu mahal.

Durasi perjalanan saya biasanya 10-11 hari. Lumayan lama, jadi wajar kalau harganya pun rata rata harga Tuslah. Plus, skedulnya mostly adalah pada hari libur Lebaran. Double deh harga tiket dll. Tapi tidak apa apa, jadikan ini harganya sebagai harga patokan ter-Tinggi.

Nah, 3-4 tahun lalu saya melakukan perjalanan overland Ambon, lalu ke P.Seram (Ora Beach) dan lanjut ke Banda Naira (kepulauan disebelah selatan Ambon). Rute lumayan tek-tok alias kesana kemari.

Pesawat Jakarta (CKG) - Ambon (Patimura Airport) sekitar Rp 4,2 jutaaan. Pulang pergi dengan Batavia.
Selama di Ambon kami menyewa mobil (plus supir) dan satu orang "Local Guide" untuk menunjukkan destinasi2 yang ciamik, sekaligus jadi bodyguard.......hehehe...soalnya kami sempat berpelir jugaaa lho ke pusat konflik perang agama beberapa tahun lalu. Daripada dikira propookatorrr, pan mending ditemani orang lokal.  Nah, sewa mobil per hari...Rp 500 - Rp 600 ribu.

Bujet mahal biasanya porsi terBESAR nya adalah pada transportasi. Soalnya kalau akomodasi kita lebih punya ruang lebih untuk pilih memilih. Dan di Indonesia Tengah/Timur, menurut saya banyak pilihan penginapan di range Rp 250 - 350 ribu yang OKEH untuk para flashpacker (tidak seekstrem backpacker, tapi lebih membumi jauhhhh dibanding pelancong travel).
Pantai Suli AMBON. Ini pantai aneh....pantainya menjorok buanget ke tengah lauttttt........padahal GAK lagi surut

Sisa sisa kerusuhan konflik Ambon

Laut Ambon.....and beach boys

i know BETTER about my country....ga cuma Jawa dan Sumatra

Contohnya tiket pesawat  Cessna yang membawa kami dari Ambon ke Banda Neira. Kapasitasnya cuma 16-18 orang sajah. Penerbangan hanya sekitar 30-40 menit dengan harga tiket Rp 750 ribu. PP Rp 1,5 juta.
So, kalau ditotal total.... udah hampir Rp 6 juta ajee pan, buat pesawat????  Belum sewa mobil. Walau patungan alias dibagi 4-5 orang tapi buat makan supir, sewa, dll.....habis juga dah sekitar Rp 800 ribuan.

So, in total.....around Rp 6,8 juta / Rp 7 juta-an.

Jika teman akan melakukan island hoping, seperti rute kami di Flores, maka biaya akan membengkak pada bagian sewa kapal.

Tapi, the best part is........: SELALU ada pilihan. Misalnya untuk sewa kapal di Flores, teman untuk berhemat bisa pilih kapal yang rame rame; tidak private seperti kami kemaren.  Tentu ada plus minusnya. Dengan "private" maka kami bebas menentukan kemana harus pergi, mau stay untuk berapa lama.....bahkan punya HAK VETO untuk men-SKIP destinasi yang kami kurang berminat.

Atau jika teman ingin bolak balik Lombok, Gili.....tentu saja akan mahal kalau sewa private boat yang 700 rebub itu. Awalnya sih kami sewa private karena nyampe di Mataram ajee udah jam 11 malam waktu itu. Lalu dengan mobil menuju ke pelabuhan penyebrangan, dan mulai 'melaut' pukul 00.30 malammmmm sodara2. Yaa mau kaga mau kudu bookeeng kapal dehh. Tapi hari selanjutnya kami cukup dengan kapal kayu, kapal penyebrangan yang adalah "angkot" bagi warga setempat. Biayanya jauhhh lebhi murah....Rp 12.500 sajahhh :D

Nah, itu semua diatas adalah sisi "memberatkan" dari travel ke Indonesia Tengah dan TImur.  Adapun sisi "MERINGANKAN" dan sisi "INTANGIBLE PROFIT" nya lebih buanyakkkkkk.

Pertama, eksotisme perairan, atau pegunungan juga perhutanan Indonesia Tengah/TIMUR adalah CETAR membahana. Ini mungkin subjektif.....ya whatever, namanya juga "pengalaman pribadi".....tapi sejujurnya alam Indonesia Timur memberi saya SENSASI yang berbeda dari bagian Barat (Jawa, Sumatra).  

Kedua, saya bisa memperkaya pengalaman berkomunikasi dengan masyarakat Indonesia bagian Timur. Sehari hari kebanyakan saya bersosialisasi dengan orang sumatra (apalagi saya dari batak/medan) dan Jawa (tentu kernaa sayah kerjaa di Jakarta). Adalah sesuatu yang menyenangkan, menggembirakan......unspeakable joy.....ketika ketemu sodara sodara kita dari Flores, Ambon....yang warna raut wajahnya berbeda, logat berbeda....pola komunikasinya berbeda. Ini kalau di akunting namanya Intangible Asset/Profit. Sesuatu yang temans TIDAK bisa konversi ke sekadar nilai 1 juta, 2 juta....3 juta dan seterusnya.

My friend and bocah2 setempat

Jalanan longsor, jembatan reyot are also part of the adventure

Ora Beach


Ketiga, nahhh ini yang saya paling suka. Destinasi ditempat-tempat seperti Flores, Banda Neira, Ora Beach, Ambon dll....tidakkkkk ramaiiiiii. Soale jarang banget...nged...nged ada keluarga berpelesir kesini. Paling yaaaa....anak2 muda yang senang petualang. Seru kan???

Keempat, Indonesia tak hanya Sumatra apalagi Jawa. You gotta see it ALL.

Kesimpulan, jika diperhitungkan antara biaya dan NILAI petualangannya....maka sesungguhnya jalan jalan ke Indonesia Tengah dan Timur itu adalah:  WORTH YOUR MONEY.

Selamat berpetu-walang.