Welcome to My Website. I studied engineering but later became a journalist, who then "rewarded" me with a Master's degree in Finance & Accounting ... but in the last 10 years, I trained and shared COMMUNICATION skills - not about money, or building materials. I fell in love with this knowledge, then deepened it scientifically as a Master in Communication Science. Now, I teach from Interpersonal, Self-Concept, Creative Writing, Family Communication to Media Handling Skills in corporations, government, and campus. That is ... my life is full of surprises and unusual dynamics.To know more about me, please follow my FB&IG at Feby.Siahaan

Hello, Jogja!

Ini cerita tentang short escape saya ke Jogja, pekan lalu. Hanya 5 hari saja. Itupun sebenarnya dalam rangka perjalanan kerja. So, jadwalnya hari 1-4 kerja, dan hari ke 5 kerja. Sejujurnya, ini urutan yang salah. Catatan buat teman yang akan mengikuti pola "leisure-kerja" seperti ini adalah: sebaiknya sih tuntas dulu kerjaan, baru jalan2. Kalau tidak, jadinya seperti saya kemaren. Selama 4 hari, to be honest saya kurang "plong" jalan jalan. Kek ada yang ngeganjellll, gitu lho....hehee.  Ngga bisa maksimal menikmati alam. And so it is.

PerSEWAAN MOBIL
Tidak susah menyewa mobil di Jogja. Cari saja di internet kalo memang kaga punya referensi atau langganan. Nah, soal harga.....ternyata ngga seragam lho.  Supir pertama yang kami pakai, tarifnya Rp 500 rebong udah termasuk BBM untuk seharian [24 jam].  Supir kedua, tarifnya Rp 350 rebong untuk 6 jam dan sudah include BBM.  Supir terakhir Rp 370 ribu buat 12 jam juga sudah termasuk BBM.  Mobilnya semua Avanza.

Nah, ada sedikit catatan soal sewa mobil dan SUPIR di Jogja ini. Sejujurnya kami berempat (saya dan 3 orang teman travel lain) TIDAK puas dengan pelayanannya. Mereka cenderung pasif. *saya membandingkan dengan supir supir mobil rental di Bali yang rata rata sangat informatif* 

Selama 3 hari memakai jasa rental yang berbeda, respon mereka sama aja. "Ini mau kemana, Bu"   "Habis ini mau kemana, Bu"     Gitu aja terus.  Buat teman yang BELUM atau TIDAK punya itinerary PASTI, ini jelas merugikan banget la yauw. Seperti kami kemaren.  Well, sepertinya kami memang over expectation terhadap mereka..... tet tot. Which is a very wrong thing to do, ternyata.

Beberapa kali, bahkan sering juga kami bertanya.

 "Selain ini apa lagi yagn bagus, Pak? Mas?"  Tapi jawabannya kek ogah ogahan gitu.

"Apaa ya?....yaaa seperti pantai yang tadi itu juga."   Waduh.

Saat kami berencana mendatangi satu gunung [gunung purba], si masnya malah kaya ngeles....."itu bukannya yang terbakar itu?"   Asumsi saya dia males kalau harus nyetir kesana kemari. Dan yagn nyebelin, doi ga ada usaha juga buat nelpon siapa kek, temen sodara dll.......pasti doi kan akses informasinya lebih lengkap. Secara kami adalah pelancong dan beliau warga setempat.

Bahkan ada saat kami seperti "memancing" sibapak supaya bereaksi. Caranya tentu saja dengan membangung percakapan alot tentang sebuah destinasi pantai, disekitar Gunung Kidul yang hari itu sedang kami eksplor habis habisan.   Ehh, si bapake anteng aja......ngegas pol.   Kami sih expect bapaknya nimbrung kekkkkk, dengan bilang   "Mau ke situ?.....saya tanya aja dulu ke mana arahnya."

Lesson to learn:   Kalau sudah punya referral driver.....alias referensi dari teman dan terbukti informatif, gesit, dan bersemangat menunjukkan tempat2 baru....... AMBIL SAJA.   Daripada sekadar gambling dari internet tapi dapatnya yang apatis dan tidak punya banyak referensi tempat bagus.

PANTAI TIMANG
Ini acara paling berkesan dari sederet tempat yang kami datangi diwilayah Kidul, pekan lalu.

Dari Jogja, temans harus berkendara [mobil] sekitar 2 jam, 15 menitan.  Ikuti saja arah pantai Siung. Atau, BERTANYA.  Ada dua jalur menuju Timang, yang satu beraspal satu lagi berbatu dan menerabas hutan dengan medan berat [naik turun dengan jalan berbatu batu yang sesekali melongsor kebawah].   Nah, minggu lalu ternyata si jalan aspal ini sedang diperbaiki.....maka kami pun terpaksa mengambil rute alternatif.

Dari jalan utama, temans akan tiba disebuah pertigaan. Pantai timang ada dibelokan ke kanan. Disitu sudah ada beberapa mas ojek (sekitar 5-6 orang).

"Ini ke Timang, Pak?"

"Iya, mobil ngga bisa masuk.......harus pake motor."

Tapi supir saya tak percaya begitu saja. Doi tetap maksa naik ke atas pake avanza hitam kami itu. Nah, 50 meter pertama sih sepertinya masih oke.  TIDAK beraspal memang, jalan berbatu.  Tapi batunya kecil kecil. Sesudah itu........ini dia.....jalannya rusak parah.....batu batuannya lumayan besar dan TAJAM. Siap merobek robek karet ban mobil, dan meringsek chasis mobil.  Glek!!!!!!!!!!!

Saya sempet menoleh ke belakang. Ehh, ternyata ada 5 ojek yang ngikutin kami dari belakang. Mereka yakin banget kami tak kan sanggup melaju hingga puncak bukit.  Saya dan teman juga mulai deg degan. Secara ban mobil mulai slip slip.......

Didepan, jalan berbatu......pinggir2 jurang dan kemiringannya sekitar 40-45 derejat. Wuidihhh. Ini mah, kalo slip....berguling aja dah ke jurang. Kalo mobil OPROD sih bisa keless.....

"Pak, saya turun aja ah," kata saya.  Ternyata temans lain deg degan juga dan ikutan turun. Si Bapak supir? Mungkin kerna gengsi, doi tetap mau mencoba.

Dan, benar saja....itu mobil cuma buang buang kanvas rem karena kandas dan tak mampu mendaki. 

Pak supir menyerah. Akhirnya persneling di Free, dan mobil turun menuju tempat landai.  Dan berputar, untuk kembali berbalik ke jalan utama.  Pfiuhhhhhhh!

Acara selanjutnya adalah tawar menawar.  Awalnya mas ojek kasi harga Rp 100 rebong per motor, per orang. Ihhh, mahal amat!!!!!!!.....tawar menawar ala pasar ikan pun terjadi.

LIMAPULUHRIBU. DEAL!!

Perjalanan ala balap motorcross pun dimulai. Alamakkkkk makin keatas, jalanan makin mengerikan aja. Kemiringan ada yang sampe 60 derajat itu keknya. Dan motor2 ojek ini terlihat ringkih........ Dibeberapa tanjakan, temans saya memilih untuk jalan/hiking aja.  Saya? EMOH......hahahahaha...selama bisa digeber tu motor.....geberrrr trusssssssssssssssss.

Sekitar 30 menit lebih pantat terlempar lempar ditanjakan dan turunan berbatu....akhirnya sampailah kami di Timang. 

KECEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Sumpe Kece! 

Selain berpoto dan ngopi sambil mandangin laut, kegiatan utama diTimang adalah menyebrang ke pulau lobster dengan menggunakan gondola. Tidak sembarang gondola, ini gondola manual yee...ditarik oleh manusia.... Teman harus menyebrang diketinggian 50 meter diatas laut selatan....ke pulau lobster yang berjarak......100-150 an meter deh. Pulang Pergi.  

The trip and the scene......is Only for Adventurer  :)  :)





Tidak ada komentar: