Welcome to My Website. I studied engineering but later became a journalist, who then "rewarded" me with a Master's degree in Finance & Accounting ... but in the last 10 years, I trained and shared COMMUNICATION skills - not about money, or building materials. I fell in love with this knowledge, then deepened it scientifically as a Master in Communication Science. Now, I teach from Interpersonal, Self-Concept, Creative Writing, Family Communication to Media Handling Skills in corporations, government, and campus. That is ... my life is full of surprises and unusual dynamics.To know more about me, please follow my FB&IG at Feby.Siahaan

Trip ke Raja Ampat 4D3N hanya Rp 2 Jutaan (Bag 2)

(Sambungan)

Yang harus diperhatikan perihal akomodasi adalah soal toilet dan kamar mandi.
Logis aje, harga Rp 350 ribu sudah include makan 3 kali itu menurut saya teramat murah mengingat lokasi lumayan "remote". 

Untuk view, Kordiris Homestay termasuk bintang ENAM. Apalagi bungalow saya yang terletak paling ujung, ke arah lautan bebas.  Suara alam lengkap: hujan di hari kedua + deru hempasan air laut menghantam pulau karang dibelakang kamar, plus suara desir angin.......teracik dengan pekatnya malam karena tak ada listrik blas. PERFECTO!

Untuk kamar mandi+toilet, jika anda tinggalnya di bungalow maka harus jalan 2 menit (normal) atau kalau jalannya kaya penganten ya sekitar 5 menitan. Kamar mandinya berdinding semi permanen dari kayu dan tepas+bambu, dengan satu ember besar berwarna hitam.  Toiletnya, toilet duduk....juga dengan ember dan gayung untuk urusan bersih, cebok dll. Tapi bersih. Saya sih nyaman nyaman aja....soalnya pernah ngalamin yang jauhhhhhhh lebih parah Tibet dan Yunnan China, atau bahkan di kepulauan Lampung coret sana.

Cuaca.  Menurut Udin, supir yang membawa kami di Raja Ampat, bulan yang kurang bersahabat adalah Agustus - September karena ada angin dari Selatan (australia sonoh).  Lalu, laut Papua itu laut luas ya temans temans sekalian....biru tua dan maha agung gitu deh.(No telp Udin, buat yang mau jalan jalan keliling Waisai: 0812 9922 5949 )

Catat juga, arus laut perairan Raja Ampat kencang adanya. Jadi buat yang tak terbiasa maen maen di laut....ya jangan sok jagoan aja. Kalau snorkelingnya sendirian, pakek dah itu pelampung.  Daripada situ hanyut. Kecuali ada temansnya jadi berdua, atau bertiga dst.  Kalau diving sih ada yang nemani (pak Korneles dan Nico), tapi kalau snorkeling....dibebasin sendiri sajah. --

Saya tidak tau kalau dengan operator trip bagaimana, tapi yang jelas karena ini low budget...dan trip islandnya diarrange langsung dengan Ibu Ruth/Pak Korneles dari homestay, maka peralatan keselamatan di kapal memang rada kurang. Kalau trip trip island hopping lain biasanya ada pelampung STAND BY di kapal, kalau yang ini tidak ada. Better temans ingatkan saja, supaya dipinjamkan selalu pelampung....mereka punya koq.

Kegiatan. Diving, snorkeling dan keliling desa. Yang terakhir ini rada diminati karena biasanya orang fokus pada permainan di laut. Tapi saya malah enjoy sekali bersosialisasi dan bercakap dengan masyarakat papua di Raja Ampat. Mereka orang orang yang sangat tulusssss....sederhanaaaa.....yang pas mau ninggalin dan kembali ke homestay rasanya sedih pisan. Sampai mata berkaca kaca...ihikk ihikkkk....:(  :( 

Karena durasi stay saya kemarin di RA tidak terlalu panjang, maka saya dan rekans hanya mengunjungi Friwen (snorkel+ village+ dive spot), Painemo (ada 2 dive spot+panorama di dua tempat), Melissa spot for snorkeling, Arborek (snorkel+dive spot+ village). Jika teman masih ada extra waktu, misalnya hendak stay 7 hari di RA, silahkan melanjutkan ke Wayag dan Misool. Untuk Wayag dibutuhkan another 2 hours dari Painemo (jadi total 4 jam dari Waisai). Sementara untuk Misool, another 2 jam lagi dari Wayag atau total 6 jam dari Waisai. 

Tentu, hukum dasar wisata laut berlaku disini:  makin remote wilayahnya, makin aduhaiiiii panorama permukaan dan bawah lautnya.

Selamat bertualang!!!










Tidak ada komentar: