Welcome to My Website. I studied engineering but later became a journalist, who then "rewarded" me with a Master's degree in Finance & Accounting ... but in the last 10 years, I trained and shared COMMUNICATION skills - not about money, or building materials. I fell in love with this knowledge, then deepened it scientifically as a Master in Communication Science. Now, I teach from Interpersonal, Self-Concept, Creative Writing, Family Communication to Media Handling Skills in corporations, government, and campus. That is ... my life is full of surprises and unusual dynamics.To know more about me, please follow my FB&IG at Feby.Siahaan

AMERICAN SNIPER (movie review) - Pilm Box Office Mbasi & berat sebelah

Sejujurnya sih saya kecewa dengan film ini. Mungkin karena ekspektasinya uda tinggi, setelah membaca cerita cerita soal meninggalnya si jagoan sniper US, yang konon paling jago dalam sejarah Navy Seal sepanjang masa.  Trus bahwa bokapnya Chris yang beneran, sempet mengancam sang sutradara Clint Eastwood dan aktor Bradley Cooper......."kalo sampe ini film melenceng dan malah mempermalukan anak ku, kuhajar kalian" - begitu kira kira ancamannya kalo ditranslate ke bahasa (sebagaimana saya baca diinternet).

Ah, ternyata ini pelem BORING.



*film ini menceritakan tentang Chris Kyle, kehidupannya hingga akhirnya dia masuk dan menjadi anggota NAVY SEAL, dan ditugaskan di Irak sebagai sniper. Konon ia menewaskan 160 orang (tertinggi sepanjang sejarah per-sniperan USA) dengan se-kali tembak saja. Dor! dead! Sebagaimana film drama, tentu ada kisah kasihnya dengan sang istri Taya. Tapi lebih fokus pada pergulatan batinnya menembak orang, dan kegalauannya antara membela kepentingan negara dan memenuhi keinginan istri dan dua anaknya yang masih bocah,......supaya pulang dan menjadi 'bapak rumah tangga'.

Begitulah.

- Sebagaimana pelem perang Amrik, pelem inipun lagi lagi kek menempatkan Amrik seperti negara korban (korban kekejaman teroris), adalah negara paling baik didunia dan layak dibela.........heroik basilah.
Memang sihhhhhh....ada 1-2 dialog dimana orang mempertanyakan keheroikan Amrik....misalnya pas si Chris pertama kali bertemu istrinya dibar. Awalnya si Taya (nama bini'e) ngoceh2 soal tentara...yang intinya merasa benar bla bla. Cuma 1-2 kalimat. Tapiiiiiiiiiiiiiiii...jawaban si Chris puanjang lebar, trus kelihatan bangetlah....kalo istilah jurnalistiknya "ga balance". Isinya memuja2 Amrik. Bosan.

- konflik antara US dan Irak juga ga balance. Terlalu pro Amrik. Keknya orang irak bandit semua... dan tentara amrik, baek2 semua.

- Dari segi dor dar dor, pelem ini juga ga ada apa2nya. Jauh lebih seru Bourne Identity dan Bourne series lain....

- Dari segi akting, Bradley cooper juga biasa biasa aja. Biasa banget malah. Saya ngga bisa menangkap karakter si Chris yang asli itu seperti apa, dalam permainan si Bradley C. Orang yang sensitif gah, pemarah kah, bodoh, cerdas.....atau apaan. 

Kesimpulan: Pelem ini ga layak tonton. Dan ngga ngerti kenapa di Amerika jadi box office berminggu minggu.

Tidak ada komentar: