Welcome to My Website. I studied engineering but later became a journalist, who then "rewarded" me with a Master's degree in Finance & Accounting ... but in the last 10 years, I trained and shared COMMUNICATION skills - not about money, or building materials. I fell in love with this knowledge, then deepened it scientifically as a Master in Communication Science. Now, I teach from Interpersonal, Self-Concept, Creative Writing, Family Communication to Media Handling Skills in corporations, government, and campus. That is ... my life is full of surprises and unusual dynamics.To know more about me, please follow my FB&IG at Feby.Siahaan

Sometimes, you just need to skip ONE cup of “STARxxxx” to save life.



Teman pernah dengar ada anak SMP yang gantung diri, karena kecewa harus berhenti sekolah. Ini kejadian beberapa bulan lalu yang saya baca dimedia online.  Dari judulnya saya tau, dia berhenti sekolah karena menunggak bayar SPP. Awalnya saya pikir tunggakannya berjuta, atau paling tidak ratusan ribu.*mungkin saya sudah terimbas waham ‘mahalnya’ uang sekolah SMP swasta/internasional diibu kota ini*

But, you know what….. tunggakannya hanya Rp 80 ribu!

Hari itu, dan hingga kini (dan mungkin selamanya) saya berjanji sebisa dan se-kemampuan saya, akan membantu anak anak yang tidak mampu untuk tetap bersekolah.  

Itu sebabnya, saya sambut cepat tawaran seorang kawan untuk menjadi orang tua asuh (kakak asuh kali yaaa….hehe, kan saya masih beliaa :D) buat beberapa anak sekolah yang nasibnya tak seberuntung saya (dan mungkin Anda). Diantara mereka ada yang ibunya hanya buruh cuci, ada yang terbuang oleh kemiskinan, ada yang anak buruh tani, dan seterusnya.

Saya menjadi salah satu donator di yayasan Anak Anak Terang. Bukan karena saya berlimpah ruah. Simply karena saya tau, siapa sesungguhnya pemilik harta/uang/asset yang sedang dititipkan kesaya.
Memang, yayasan yang berdiri sejak 2002 ini dikelola oleh beberapa anak muda penggiat gereja Katolik. Dan saya sendiri bukan Katolik. Ah, tapi saya tak peduli. Agama dan denominasi tak boleh menghalangi anak anak itu untuk sekolah.  Lagipula, anak anak yang masuk list yayasan ini lintas agama dan budaya.

*

Tadi pagi saya dengar bahwa PER HARI ini, ada 100-an anak yang akan PUTUS sekolah, jika dalam dua hari ini tidak ada orang yang bersedia menjadi donator mereka.

Anda tidak akan berkorban banyak, hanya Rp 65 ribu – Rp 100 ribu/anak/bulan untuk biaya SPP mereka. 

Buat kita, orang ibukota…..uang segitu setara dengan melewatkan one cup of starxxxk and its delicious cake.  You’ll never know…dipelosok sana, it cost a life of a desperate teenager.

No more anak gantung diri karena tidak bayar SPP.

I ask you, or maybe your teenage kid.....to start caring and helping others. 

KLIK:
www.anakanakterang.web.id. SIGN UP as a donatur at www.sianas.aat.or.id
or read their story on facebook:  ID:  Anak Anak Terang
More detail about yayasan Anak Anak Terang: www.aat.or.id


Tidak ada komentar: