Memang!
Memang (awalnya saya pikir) travel ke Indonesia Timur (dan Tengah) itu mahal.
Durasi perjalanan saya biasanya 10-11 hari. Lumayan lama, jadi wajar kalau harganya pun rata rata harga Tuslah. Plus, skedulnya mostly adalah pada hari libur Lebaran. Double deh harga tiket dll. Tapi tidak apa apa, jadikan ini harganya sebagai harga patokan ter-Tinggi.
Nah, 3-4 tahun lalu saya melakukan perjalanan overland Ambon, lalu ke P.Seram (Ora Beach) dan lanjut ke Banda Naira (kepulauan disebelah selatan Ambon). Rute lumayan tek-tok alias kesana kemari.
Pesawat Jakarta (CKG) - Ambon (Patimura Airport) sekitar Rp 4,2 jutaaan. Pulang pergi dengan Batavia.
Selama di Ambon kami menyewa mobil (plus supir) dan satu orang "Local Guide" untuk menunjukkan destinasi2 yang ciamik, sekaligus jadi bodyguard.......hehehe...soalnya kami sempat berpelir jugaaa lho ke pusat konflik perang agama beberapa tahun lalu. Daripada dikira propookatorrr, pan mending ditemani orang lokal. Nah, sewa mobil per hari...Rp 500 - Rp 600 ribu.
Bujet mahal biasanya porsi terBESAR nya adalah pada transportasi. Soalnya kalau akomodasi kita lebih punya ruang lebih untuk pilih memilih. Dan di Indonesia Tengah/Timur, menurut saya banyak pilihan penginapan di range Rp 250 - 350 ribu yang OKEH untuk para flashpacker (tidak seekstrem backpacker, tapi lebih membumi jauhhhh dibanding pelancong travel).
Contohnya tiket pesawat Cessna yang membawa kami dari Ambon ke Banda Neira. Kapasitasnya cuma 16-18 orang sajah. Penerbangan hanya sekitar 30-40 menit dengan harga tiket Rp 750 ribu. PP Rp 1,5 juta.
So, kalau ditotal total.... udah hampir Rp 6 juta ajee pan, buat pesawat???? Belum sewa mobil. Walau patungan alias dibagi 4-5 orang tapi buat makan supir, sewa, dll.....habis juga dah sekitar Rp 800 ribuan.
So, in total.....around Rp 6,8 juta / Rp 7 juta-an.
Jika teman akan melakukan island hoping, seperti rute kami di Flores, maka biaya akan membengkak pada bagian sewa kapal.
Tapi, the best part is........: SELALU ada pilihan. Misalnya untuk sewa kapal di Flores, teman untuk berhemat bisa pilih kapal yang rame rame; tidak private seperti kami kemaren. Tentu ada plus minusnya. Dengan "private" maka kami bebas menentukan kemana harus pergi, mau stay untuk berapa lama.....bahkan punya HAK VETO untuk men-SKIP destinasi yang kami kurang berminat.
Atau jika teman ingin bolak balik Lombok, Gili.....tentu saja akan mahal kalau sewa private boat yang 700 rebub itu. Awalnya sih kami sewa private karena nyampe di Mataram ajee udah jam 11 malam waktu itu. Lalu dengan mobil menuju ke pelabuhan penyebrangan, dan mulai 'melaut' pukul 00.30 malammmmm sodara2. Yaa mau kaga mau kudu bookeeng kapal dehh. Tapi hari selanjutnya kami cukup dengan kapal kayu, kapal penyebrangan yang adalah "angkot" bagi warga setempat. Biayanya jauhhh lebhi murah....Rp 12.500 sajahhh :D
Nah, itu semua diatas adalah sisi "memberatkan" dari travel ke Indonesia Tengah dan TImur. Adapun sisi "MERINGANKAN" dan sisi "INTANGIBLE PROFIT" nya lebih buanyakkkkkk.
Pertama, eksotisme perairan, atau pegunungan juga perhutanan Indonesia Tengah/TIMUR adalah CETAR membahana. Ini mungkin subjektif.....ya whatever, namanya juga "pengalaman pribadi".....tapi sejujurnya alam Indonesia Timur memberi saya SENSASI yang berbeda dari bagian Barat (Jawa, Sumatra).
Kedua, saya bisa memperkaya pengalaman berkomunikasi dengan masyarakat Indonesia bagian Timur. Sehari hari kebanyakan saya bersosialisasi dengan orang sumatra (apalagi saya dari batak/medan) dan Jawa (tentu kernaa sayah kerjaa di Jakarta). Adalah sesuatu yang menyenangkan, menggembirakan......unspeakable joy.....ketika ketemu sodara sodara kita dari Flores, Ambon....yang warna raut wajahnya berbeda, logat berbeda....pola komunikasinya berbeda. Ini kalau di akunting namanya Intangible Asset/Profit. Sesuatu yang temans TIDAK bisa konversi ke sekadar nilai 1 juta, 2 juta....3 juta dan seterusnya.
Ketiga, nahhh ini yang saya paling suka. Destinasi ditempat-tempat seperti Flores, Banda Neira, Ora Beach, Ambon dll....tidakkkkk ramaiiiiii. Soale jarang banget...nged...nged ada keluarga berpelesir kesini. Paling yaaaa....anak2 muda yang senang petualang. Seru kan???
Keempat, Indonesia tak hanya Sumatra apalagi Jawa. You gotta see it ALL.
Kesimpulan, jika diperhitungkan antara biaya dan NILAI petualangannya....maka sesungguhnya jalan jalan ke Indonesia Tengah dan Timur itu adalah: WORTH YOUR MONEY.
Selamat berpetu-walang.
Memang (awalnya saya pikir) travel ke Indonesia Timur (dan Tengah) itu mahal.
Durasi perjalanan saya biasanya 10-11 hari. Lumayan lama, jadi wajar kalau harganya pun rata rata harga Tuslah. Plus, skedulnya mostly adalah pada hari libur Lebaran. Double deh harga tiket dll. Tapi tidak apa apa, jadikan ini harganya sebagai harga patokan ter-Tinggi.
Nah, 3-4 tahun lalu saya melakukan perjalanan overland Ambon, lalu ke P.Seram (Ora Beach) dan lanjut ke Banda Naira (kepulauan disebelah selatan Ambon). Rute lumayan tek-tok alias kesana kemari.
Pesawat Jakarta (CKG) - Ambon (Patimura Airport) sekitar Rp 4,2 jutaaan. Pulang pergi dengan Batavia.
Selama di Ambon kami menyewa mobil (plus supir) dan satu orang "Local Guide" untuk menunjukkan destinasi2 yang ciamik, sekaligus jadi bodyguard.......hehehe...soalnya kami sempat berpelir jugaaa lho ke pusat konflik perang agama beberapa tahun lalu. Daripada dikira propookatorrr, pan mending ditemani orang lokal. Nah, sewa mobil per hari...Rp 500 - Rp 600 ribu.
Bujet mahal biasanya porsi terBESAR nya adalah pada transportasi. Soalnya kalau akomodasi kita lebih punya ruang lebih untuk pilih memilih. Dan di Indonesia Tengah/Timur, menurut saya banyak pilihan penginapan di range Rp 250 - 350 ribu yang OKEH untuk para flashpacker (tidak seekstrem backpacker, tapi lebih membumi jauhhhh dibanding pelancong travel).
Pantai Suli AMBON. Ini pantai aneh....pantainya menjorok buanget ke tengah lauttttt........padahal GAK lagi surut |
Sisa sisa kerusuhan konflik Ambon |
Laut Ambon.....and beach boys |
i know BETTER about my country....ga cuma Jawa dan Sumatra |
Contohnya tiket pesawat Cessna yang membawa kami dari Ambon ke Banda Neira. Kapasitasnya cuma 16-18 orang sajah. Penerbangan hanya sekitar 30-40 menit dengan harga tiket Rp 750 ribu. PP Rp 1,5 juta.
So, kalau ditotal total.... udah hampir Rp 6 juta ajee pan, buat pesawat???? Belum sewa mobil. Walau patungan alias dibagi 4-5 orang tapi buat makan supir, sewa, dll.....habis juga dah sekitar Rp 800 ribuan.
So, in total.....around Rp 6,8 juta / Rp 7 juta-an.
Jika teman akan melakukan island hoping, seperti rute kami di Flores, maka biaya akan membengkak pada bagian sewa kapal.
Tapi, the best part is........: SELALU ada pilihan. Misalnya untuk sewa kapal di Flores, teman untuk berhemat bisa pilih kapal yang rame rame; tidak private seperti kami kemaren. Tentu ada plus minusnya. Dengan "private" maka kami bebas menentukan kemana harus pergi, mau stay untuk berapa lama.....bahkan punya HAK VETO untuk men-SKIP destinasi yang kami kurang berminat.
Atau jika teman ingin bolak balik Lombok, Gili.....tentu saja akan mahal kalau sewa private boat yang 700 rebub itu. Awalnya sih kami sewa private karena nyampe di Mataram ajee udah jam 11 malam waktu itu. Lalu dengan mobil menuju ke pelabuhan penyebrangan, dan mulai 'melaut' pukul 00.30 malammmmm sodara2. Yaa mau kaga mau kudu bookeeng kapal dehh. Tapi hari selanjutnya kami cukup dengan kapal kayu, kapal penyebrangan yang adalah "angkot" bagi warga setempat. Biayanya jauhhh lebhi murah....Rp 12.500 sajahhh :D
Nah, itu semua diatas adalah sisi "memberatkan" dari travel ke Indonesia Tengah dan TImur. Adapun sisi "MERINGANKAN" dan sisi "INTANGIBLE PROFIT" nya lebih buanyakkkkkk.
Pertama, eksotisme perairan, atau pegunungan juga perhutanan Indonesia Tengah/TIMUR adalah CETAR membahana. Ini mungkin subjektif.....ya whatever, namanya juga "pengalaman pribadi".....tapi sejujurnya alam Indonesia Timur memberi saya SENSASI yang berbeda dari bagian Barat (Jawa, Sumatra).
Kedua, saya bisa memperkaya pengalaman berkomunikasi dengan masyarakat Indonesia bagian Timur. Sehari hari kebanyakan saya bersosialisasi dengan orang sumatra (apalagi saya dari batak/medan) dan Jawa (tentu kernaa sayah kerjaa di Jakarta). Adalah sesuatu yang menyenangkan, menggembirakan......unspeakable joy.....ketika ketemu sodara sodara kita dari Flores, Ambon....yang warna raut wajahnya berbeda, logat berbeda....pola komunikasinya berbeda. Ini kalau di akunting namanya Intangible Asset/Profit. Sesuatu yang temans TIDAK bisa konversi ke sekadar nilai 1 juta, 2 juta....3 juta dan seterusnya.
My friend and bocah2 setempat |
Jalanan longsor, jembatan reyot are also part of the adventure |
Ora Beach |
Ketiga, nahhh ini yang saya paling suka. Destinasi ditempat-tempat seperti Flores, Banda Neira, Ora Beach, Ambon dll....tidakkkkk ramaiiiiii. Soale jarang banget...nged...nged ada keluarga berpelesir kesini. Paling yaaaa....anak2 muda yang senang petualang. Seru kan???
Keempat, Indonesia tak hanya Sumatra apalagi Jawa. You gotta see it ALL.
Kesimpulan, jika diperhitungkan antara biaya dan NILAI petualangannya....maka sesungguhnya jalan jalan ke Indonesia Tengah dan Timur itu adalah: WORTH YOUR MONEY.
Selamat berpetu-walang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar