Welcome to My Website. I studied engineering but later became a journalist, who then "rewarded" me with a Master's degree in Finance & Accounting ... but in the last 10 years, I trained and shared COMMUNICATION skills - not about money, or building materials. I fell in love with this knowledge, then deepened it scientifically as a Master in Communication Science. Now, I teach from Interpersonal, Self-Concept, Creative Writing, Family Communication to Media Handling Skills in corporations, government, and campus. That is ... my life is full of surprises and unusual dynamics.To know more about me, please follow my FB&IG at Feby.Siahaan

MASALAH SAMPAH PLASTIK SUDAH RED ALERT

.......adalah 6 bulan lalu, saat tak sengaja menonton tayangan Discovery Channel. Topiknya: sampah PLASTIK. Awalnya datar saja .... Sampai kemudian scene 'Plastik telah memenuhi sebagian pojokan Antartika, mengancam kehidupan pinguin, beruang kutub dan mahluk lucu lainnya disana. Saya ingat betul....mata terasa manas, berkaca kaca dan tak lama beberapa butir air hangat mengalir dari sana. Kemarin, bersama para wartawan 15 media nasional saya bertandang ke BALI PET, tempat pengelolaan sampah plastik binaan Danone A small step to save our mother nature. Btw, saya suka slogan mereka: We only have ONE planet, and ONE life. Smoga bs diejawantahkan menjadi program yang ramah bumi. Jangan cuma lips service doang. Amin. Buat teman yang belum tau, pada saat saya menulis postingan ini, INDONESIA masuk ranking 2 kategori negara penyumbang sampah plastik terbesar di DUNIA.. Head to head dengan China. Hastaga, negara lain mah rankin 2 besar untuk prestasi yang baik baik, ini koq ya penyumbang sampah terbesar. Susah memang untuk dipercaya, sampai suatu saat Anda bertandang ke lokasi pengelolaan sampah plastik semacam Bali Pet ini. Bayangkan, setiap buruh setidaknya "memegang" 1000 botol plastik per hari. Tugas mereka mengecek satu persatu botol plastik tersebut, adakah cacatnya....lalu jangan lupa tuk mencabuti label label merk pada body botol. Skali, lagi BAYANGKAN...1 buruh 1000 botol. Di tempat ini setidaknya ada 7-8 buruh yang berarti 8000 botol. Itu baru dari SATU industri berskala kecil menengah ini saja. Itu baru sampah botol plastik. Yang paling parah tentu kemasan kemasan plastik, juga termasuk tas keresek yang bisa dengan gampang Anda temukan "mengerut" terbawa ombak dan terdampar di pantai pantai. Atau, tak jarang yang sampai tertanah tanah di daratan.







Tidak ada komentar: